HFJ & Karya



Hendry mulai tertarik dunia tulis-menulis sejak karyanya berupa cerita humor dimuat di majalah anak-anak Tomtom. Menurut Hendry, kemampuan menulisnya terasah berkat kegemaran berkorespondensi dengan sahabat pena-nya yang tersebar dari kota Sabang sampai Ujung Pandang. Hendry suka menulis apa saja, mulai surat pembaca, berita, cerpen, puisi, sampai artikel.

Saat SMA, rubrik Pojok dengan nama Sisil (siswa Usil) yang diasuhnya keluar sebagai juara III pada lomba mading di sekolahnya, karya tulisnya tentang jurnalistik kampus keluar sebagai juara I pada lomba penulisan yang diadakan majalah kampus, cerpen Buddhis-nya “Sepenggal Kisah…..” yang ber-setting Vihara Vimala Dharma, Bandung keluar sebagai juara harapan I pada Lomba Cerpen Buddhis yang diselenggarakan oleh PMVB (Persaudaraan Muda-Mudi Vihara Borobudur), Medan (16 Des 2001).

Mulai aktif di dunia jurnalistik saat kuliah. Hendry bersama teman kuliahnya menghidupkan kembali mading kampus "Inovator" yang kemudian berganti nama menjadi "Himespa." Pernah menjadi wapemred majalah fakultas "Value Added" kini menjadi "Kinerja" dan koresponden tabloid kampus "Gelora Sriwijaya."

Di lingkungan vihara-nya di Palembang, ia menjadi pemred
Citta, majalah terbitan KMBP (Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang) dan majalah Gema Dharmakirti, majalah yang diterbitkan oleh PPBD (Persaudaraan Pemuda Buddhis Dharmakirti) pada waktu yang bersamaan. Hendry juga menerbitkan buletin Warta BCC (Buddhist Correspondent Club), koresponden Manggala (koran dan majalah Buddhis Nasional), dan editor majalah Buddhis Ekayana.

Pernah menjadi kontributor rubrik TEXAS di Gita, majalah SMA Xaverius 1 Palembang. Hendry juga pernah menerbitkan mading Warta Nagamas di lingkungan kerjanya. Hingga kini masih aktif sebagai penulis tetap rubrik "Introspeksi" majalah BVD (Berita Vimala Dharma), Bandung sejak Nov 2000 hingga sekarang, dan "Realita & Dhamma" di majalah Gema Dharmakirti, Palembang.

Karyanya antara lain pernah dimuat di majalah anak-anak Tomtom, majalah Jakarta-Jakarta, majalah Senang, majalah SeRu!, harian Sriwijaya Post (Palembang), harian Pikiran Rakyat (Bandung), dan harian Galamedia (Bandung). Satu dari belasan kajian kelirumologi
Hendry, oleh penggagasnya Dr. Jaya Suprana, kelirumolog yang sekaligus juga pemilik Muri (Museum Rerkor dunia Indonesia), diterbitkan dan dimuat di Kaleidoskopi Kelirumologi jilid 6 hal. 87.

Apa itu kelirumologi? Kelirumologi diartikan sebagai ilmu atau boleh juga dibilang semangat mempelajari segala sesuatu yang telah dianggap benar oleh masyarakat, padahal sebenarnya keliru. Karena kajiannya tersebut, Hendry mendapat pengakuan sebagai kelirumolog bidang bahasa dari Pusat Studi Kelirumologi pimpinan Dr. Jaya Suprana (silakan lihat: www.hfj-opini.blogspot.com). Diakui oleh Jaya Suprana, suami Linda ini, adalah satu-satunya orang di Indonesia (mungkin juga di dunia) yang tercatat sebagai kelirumolog
sekaligus rekoris.


Buku yang telah diterbitkannya:
  1. Setetes Dhamma (Mei 1995)
  2. Setetes Dhamma 2 (Maret 2000)
  3. Setetes Dhamma 3 (Mei 2000)
  4. Kumpulan Cerpen: Anting-Anting Pink (02-02-2002)
  5. Buku Mini Tanda Kasih (2003 2003) mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia)
  6. Buku Tanpa Judul (02-03-04) juga mendapat penghargaan Muri (Museum Rekor Indonesia)

Buku yang memuat nama atau karya Hendry Filcozwei Jan:

  1. Buku Pintar Senior sejak edisi ke-24, Mei 1997
  2. Kaleidoskopi kelirumolog jilid 6, hal 87 (Feb 1998)
  3. Tahukah Anda, Tanya Jawab Dhamma (September 2004)
  4. Meniti Jalan Dhamma 4: Melepas Belenggu (Desember 2004)
  5. Kumpulan Cerpen Buddhis Pemenang Lomba PMVB Medan (kapan terbit nih???)
  6. Buku Rekor Muri




Hendry & Kak Seto. Hendry menggendong Dhika dan memegang Buku Tanpa Judul, berfoto bersama Kak Seto sebelum penyerahan piagam rekor Muri di Hotel Grasia, Semarang (27-01-2005).